11.3 Perkembangan
Sektor Industri Manufaktur Nasional
Perusahaan manufaktur merupakan
penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur di sebuah
negara juga dapat digunakan untuk melihat perkembangan industri secara nasional
di negara itu. Perkembangan ini dapat dilihat baik dari aspek kualitas produk
yang dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan.
Sejak krisis ekonomi dunia yang terjadi
tahun 1998 dan merontokkan berbagai sendi perekonomian nasional, perkembangan industri di
Indonesia secara nasional belum memperlihatkan perkembangan yang
menggembirakan. Bahkan perkembangan industri nasional, khususnya industri
manufaktur, lebih sering terlihat merosot ketimbang grafik peningkatannya.
Sebuah hasil riset yang dilakukan pada
tahun 2006 oleh sebuah lembaga internasional terhadap prospek industri manufaktur di berbagai negara memperlihatkan
hasil yang cukup memprihatinkan. Dari 60 negara yang menjadi obyek penelitian,
posisi industri manufaktur Indonesia berada di posisi terbawah bersama beberapa
negara Asia, seperti Vietnam. Riset yang meneliti aspek daya saing produk
industri manufaktur Indonesia di pasar global, menempatkannya pada posisi yang
sangat rendah.
Industri manufaktur masa depan adalah industri-industri
yang mempunyai daya saing tinggi, yang didasarkan tidak hanya kepada besarnya
potensi Indonesia (comparative advantage), seperti luas bentang wilayah,
besarnya jumlah penduduk serta ketersediaan sumber daya alam, tetapi juga
berdasarkan kemampuan atau daya kreasi dan keterampilan serta profesionalisme
sumber daya manusia Indonesia (competitive advantage).
Sumber:
kuswanto.staff.gunadarma.ac.id/.../7-INDUSTRIALISASI+DAN+PERKEMBANGAN.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar