11.4 Permasalahan
Industrialisasi
Masalah keterbelakangan Industrialisasi di Indonesia dari jumlah penduduk
Indonesia termasuk negara sedang berkembang terbesar ke-3 setelah india dan cina.
Namun diluar dari segi industrialisasi, Indonesia
dapat dikatakan baru mulai salah satu indikator dari tingkat industrialisasi adalah sumbangan sektor industri dalam
GDP (groos domestic product). Dari ukuran ini sektor industri di Indonesia
sangat ketinggalan dibandingkan dari negara-negara utama di asia. Dua ukuran lain adalah besarnya nilai tambah
yang di hasilkan sektor industri dan nilai tambah perkapita. Dari
segi ukuran mutlak sektor industri di Indonesia masih sangat kecil,
bahkan kalah dengan negara-negara kecil seperti Singapura, Hongkong dan
Taiwan. Secara perkapita nilai tambah sektor industri di Indonesia termasuk yang
paling rendah di asia.
Indikator lain tingkat industrialisasi adalah produksi listrik perkapita dan prosentasi produksi listrik
yang digunakan oleh sektor industri. Di Indonesia
produksi listrik perkapita sangat rendah, dan dari tingkat yang rendah ini hanya sebagian kecil
yang di gunakan oleh konsumen industri. Keadaan sektor industri selama tahun 1950-an dan
1960-an pada umumnya tidak menggembirakan karena iklim politik pada waktu yang
tidak menentu. Kebijakan perindustrian selama awal tahun 1960-an mencerminkan filsafat proteksionalisme dan eatisme
yang ekstrim, dengan akibat kemacetan produksi. Sehingga produksi sektor industri praktis tidak berkembang
(stagnasi). Selain itu juga disebabkan karena kelangkaan modal dan tenaga kerja ahli
yang memadai. Perkembangan sektor industri mengalami kemajuan yang
cukup mengesankan pada masa PJP I, hal ini dapat di lihat dari jumlah usaha, tenaga kerja
yang di serap, nilai keluaran yang dihasilkan,
sumbangan devisa dan kontribusi pembentukan PDB, serta pertumbuhannya sampai terjadinya krisis ekonomi di Indonesia.
Industri manufaktur di LDCs lebih terbelakang
dibandingkan di DCs, hal ini karena :
1. Keterbatasan teknologi.
2. Kualitas Sumber daya Manusia.
3. Keterbatasan dana pemerintah (selalu difisit) dan sektor swasta.
4. Kerja sama antara pemerintah, industri dan lembaga pendidikan &
penelitian masih rendah.
Sumber :
kuswanto.staff.gunadarma.ac.id/.../7-INDUSTRIALISASI+DAN+PERKEMBANGAN.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar